Kulonprogo. Puluhan pengrawit turut serta dalam Parade Gamelan Nusantara yang digelar di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Parade tersebut menyusuri rute di ruas ruas jalan di Kulonprogo. Aksi mereka mampu menghibur masyarakat di Bumi Menoreh yang sudah rindu dengan hiburan semacam ini.
Parade bertajuk Gamelan On The Road ini diikuti 75 seniman karawitan asli Kulon Progo dengan melibatkan anggota Polri, TNI, serta pelaku wisata setempat. Ke empat anggota Polri yang bertugas di Polres Kulonprogo tersebut adalah Briptu Endang (Sat Binmas), Bripda Rini (Polsek Nanggulan) , Bripda Satria dan Bripda Bima (Sat Sabhara). Pentas digelar di atas truk yang telah dimodifikasi sehingga dapat menampung seperangkat karawitan komplit dengan para pemainnya.
Total ada empat truk dan belasan mobil jeep dihiasi bendera merah putih diterjunkan dalam kegiatan ini. Parade yang digelar selama dua hari terhitung dari hari Jum’at (26/08/22) hingga Sabtu (27/8) itu menempuh rute sejauh 50 km dan berhenti di sejumlah titik, seperti alun-alun hingga pasar tradisional.
Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari sosialisasi Festival Pacak Sepuran dan peringatan 1 dasawarsa Undang-Undang Keistimewaan DIY yang jatuh pada 31 Agustus mendatang. Selain itu juga dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 77 Kemerdekaan Indonesia.
“Jadi hari ini kita akan memutar di Kulon Progo sektor selatan, kemudian besok kita memutar di Kulon Progo sektor utara. Ini menjadi sebuah keterpaduan antara Dinas Pariwisata, Kundha Kabudayan, Kesbangpol kemudian Bagian Pemerintahan untuk sama-sama menggaungkan keistimewaan dan juga nilai-nilai kebangsaan yang kebetulan waktunya hampir bersamaan,” ucapnya saat ditemui dalam pembukaan parade gamelan di Alun-alun Wates, Jumat (26/8/2022).
Saat di temui di tempat yang sama Waka Polres Kulonprogo Kompol Riko Sanjaya, S.H., S.I.K., menyebutkan keikutsertakan anggota Polres Kulonprogo di acara Gamelan On The Road menunjukkan kapabilitas polisi yang tidak hanya bertugas penegakan hukum saja tetapi juga ikut serta dalam pelestarian budaya.
“Kami juga turut aktif dalam melestarikan budaya dan selalu mendukung kegiatan positif dan ber sinergi dengan instansi lain maupun masyarakat,” katanya.
Kompol Riko mengatakan partisipasi aparat menyokong bahkan terlibat kegiatan seni budaya, bertujuan turut mengampanyekan cipta kondisi kamtibmas yang kondusif.
“Bergulirnya kemajuan zaman yang seiring dengan perubahan budaya, maka polisi tentu berkepentingan untuk melakukan upaya-upaya agar tercapai situasi kamtibmas kondusif. Salah satunya melalui kegiatan pelestarian budaya untuk menjaga kebhinekaan,” tandasnya.
No Responses